Anatomi Fisiologi Patologi Sistem Endokrin



                                         
Anatomi : - Kelenjar yang berhubungan langsung dengan

                    Diabetes Melitus ?

                - Organ lain yang berhubungan.


Fisiologi :

Diabetes Melitus, Peningkatan kadar gula disebabkan :

-        Fungsi sel Pankreas

-        Usia : resistensi insulin, kurangnya masa otot, perubahan vaskuler

-        Aktifitas fisik yang berkurang, banyak makan, badan gemuk

-        Keberadaan penyakit lain, sering menderita stres, operasi, istirahat lama.

-        Sering menggunakan bermacam obat - obatan

-        Faktor keturunan.


Patologi :

-        Hal -  hal apa saja yg sebabkan pankreas berkurang fungsinya.

-        Imun mediated

-        Idiopatik

-        Defek genetik pada fungsi sel B

-        Defek genetik pada kelenjar insulin

-        Penyakit eksokrin pankreas

-        Endokrinopati

-        Obat atau zat kimia

-        Infeksi



DIABETES MELITUS :


Pengertian : Suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglisemis akibat defek pada :

1.  Kerja insulin ( Resistensi Insulin ), di hati ( peningkatan produksi glukosa hepatik )

2.  Sekresi insulin ( sel B pankreas )

3.  atau keduanya

- DIAGNOSIS DIABETES MELITUS

-        Dasar Pasien Gula darah ( Diagnosa tidak bisa atas dasar glukosuria )

-        Pasien secara Enzymatik dengan menggunakan darah Vena


- PEMERIKSAAN PENYARING

-        Untuk mereka yang ada risiko Diabetes Melitus, namun tidak ada gejala

-        Tujuan mementukan pasien dengan : Diabetes Melitus, TGT, GDPT

-       TGT & GDPT disebut prediabetes



- Pasien Penyaring yang Dikerjakan Pada Kelompok Risiko

1.  Usia ≥ 45 th

2.  Usia lebih muda, terutama dengan IMT > 23 kg/m² yang Disertai dengan :

-        Kebiasaan tidak aktif

-        Turunan pertama dari orang tua Diabetes Melitus

-        Riwayat melahirkan bayi besar, > 4000gr, atau riwayat Diabetes Melitus gestasi

-        Hipertensi ≥ 140/90 mmHg

-        Kolesterol HDL≤ 35 mg/dl, & atau Tg ≥ 250 mg/dl

-        Menderita PCOS ( Policystic Ov Synd )

-        Riwayat TGT, atau GDPT sebelumnya

-        Memiliki Riwayat penyakit kardiovaskuler sebelumnya.

-        Diagnosis Diabetes Melitus

-        Keluhan klasik Diabetes Melitus, 3P & penurunan Berat Badan yang tak dapat dijelaskan.

-        Keluhan lain : lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disereksi, Pruritus vulva.

- KRITERIA DIAGNOSA DIABETES MELITUS

-        Gejal klasik + GDS ≥ 200 mg/dl atau

-        Gejal klasik + GDP ≥ 126 mg/dl atau

-        KGD 2j PP pada TTGO ≥ 200 mg/dl


Bila hasil Pasien tidak memenuhi kriteria Diabetes Melitus/TGT/GDPT

TGT : 2 jam post pembebanan 140 – 199 mg/dl

GDPT : GD puasa 100 – 125 mg/dl


- KLASIFIKASI  DIABETES MELITUS


- Klasifikasi etiologi Diabetes Melitus

1. Tipe I       : destruksi sel B, defisiensi insulin

                       absolut

2. Tipe II      : resistensi insulin, defisiensi insulin,

                       defek sekresi disertai resistensi insulin.

3. Tipe lain     : Defek genetik pada fungsi sel B Defek genetik pada kelenjar insulin Penyakit eksokrin pankreas Endokrinopati Obat atau zat kimia Infeksi Sebab imonologi yang jarang Sindroma genetik lain yang berkaitan dengan Diabetes Melitus Gestasional.

- Penatalaksanaan

Tujuan : meningkatkan kualitas hidup diabetisi

-   Jangka pendek :  hilangkan keluhan & tanda DM,

    Berikan rasa nyaman pada diabetisi,

    Tercapai pengendalian gula darah.

-   Jangka panjang : terhambatnya penyulit,

    Cegah & hambat progresifitas,

    Turunnya mortalitas & morbiditas.

-   Untuk capai tujuan tersebut : dengan pengendalian gula darah.Tekanan Darah, Berat Badan, Profil lipid, life stile.

- Langkah - langkah Penatalaksanaan Diabetes Melitus

1. Evaluasi medis lengkap :


* Riwayat penyakit

- gejala, lab, A1C, Px khusus

-  pola makan, status nutrisi, parub BB.

- Riwayat tumbuh kembang anak/dws muda

- Pengobatan yang pernah diperoleh

- Pengobatan yang sedang dijalani

- Riwayat komplikasi akut

- Riwayat infeksi sebelumnya

- Gejala dan riwayat pengobatan komplikasi kronis

- Tx lain yang mungkin berpengaruh pd gula darah

- Faktor risiko : rokok, jantung koroner,Ht, obesitas,

  rwy peny   keluarga.

- Rwy peny & pengobatan diluar DM.

- Pola hidup, budaya, psikososial, pendidikan,

   status ekonomi.

- Kehidupan seksual, kontrasepsi, kehamilan.


* Pemeriksaan fisik

- Tinggi & Berat Badan

- Tensi, Tekanan darah ortostatik.

- Funduskopi

- Rongga mulut & kelenjar tiroid

- Pasien jantung

- Evaluasi nadi palpasi/ stetoskop.

- Pasien Ekstremitas atas & bawah

- Pasien kulit & neurologis

- Tanda- tanda penyakit lain


* Lab & penunjang lain.

- Gula Darah puasa & 2 jam PP

- A1C

-  Profil lipid puasa (kolesterol, HDL,LDL, trigliserit)

- Kreatinin serum.

- Albuminuria.

- Keton, sedimen & protein dalam urin

- EKG

- X foto thoraks.


* Tindakan rujukan       

- Dari mata jika ada keluhan mata.

- Konsultasi KB wanita usia produktif.

- Konsultasi terapi gizi medis

- Konsultasi dengan edukator diabetisi.

- konsultasi spesislis lain sesuai indikasi.


2. Evaluasi Medis Berkala

-        Pasien Gula Darah puasa & 2 jam PP

-        A1C tiap 3 bulan

- 1 th Pasien lengkap : PF, mikro albumin, kreatinin, Albumin/globolin Kolesteroltotal, HDL,LDL, Tg. EKG, Foto Thoraks, Funduskopi.

3. Pilar Penatalaksanaan Diabetes Melitus

1.    EDUKASI

2.    TERAPI GIZI MEDIS

3.    LATIHAN JASMANI

4.    INTERVENSI FARMAKOLOGIS.



                                                              KELENJAR TIROID

·      Terbentuk pada akhir bulan pertama kehamilan

·      Letak bagian bawah leher,2 lobus, dibungkus oleh ismus, menutupi cincin trakhea 2 & 3.

·      Usia dewasa berat : 20 gram

·      Iodium mirip unsur pokok pembentukan hormon tiroid.

·      Iodium berasal : makanan laut, susu, daging, telur, air minum, garam beryodium dll.

·      Iodium diserap oleh usus halus bag atas & lambung, 1/3 atau ½ nya ditangkap kelenjar tiroid & sisanya dibuang lewat kemih.

- HIPERTIROIDISME

·      Pembentukan hormone tiroid berlebihan di jaringan

·      Bisa karena kelainan yang berhubungan dengan hiper tiroid

·      Tidak berhubungan dengan hipertiroid.

.      Manifestasi klinik

·      Hipertiroid biasanya terjadi perlahan, bulan/tahun, tapi bisa juga tiba – tiba.

·      Hampir semua organ tubuh mengalami gangguan keluhan banyak macam.

·      Ganguan syaraf, jantung, kulit,gastro dll.

.      Manifestasi klinik yang sering :

·      penurunan berat badan

·      kelelahan

·      tremor

·      gugup

·      berkeringat banyak

·      tidak tahan panas

·      palpitasi

·      pembesatran kelenjar tiroid.

- Diagnosis :

·      Mudah jika klinisnya nampak

·      Ada kasus yang tidak nampak gejalanya : Pada sub klinis atau orang tua.

·      Lab : TSHs rendah, T4 /ft4 tinggi, t3/ ft3 meningkat


- STRUMA NODUSA NON TOKSIK.

·      Nodul tiroid tanpa disertai tanda hipertiroid

·      Dibagi :

·      Jumlah nodul : Mono & multi nodusa.

·      Penangkapan iodium radio aktif : dingin, hangat panas.

·      Konsistensi : lunak, kistik, keras, sangat keras.


- Diagnosis :
* Anamnesis :

     - Sejak kapan benjolan timbul

     - Rasa nyeri ada/tidak, berpindah atau tetap

     - Cara membesar cepat atau lambat

     - Satu/ beberapa benjolan yang membesar

     - Riwayat keluarga

     - Riwayat penyinaran pd leher saat kecil/ muda.

     - Perubahan suara

     - Gangguan menelan / sesak nafas

     - Perubahan berat badan

     - Keluhan tirotoksikosis.

* Pemeriksaan fisik

     - Nodul tunggal, majemuk atau difus

     - Nyeri tekan.

     - Konsistensi

     - Permukaan

     - Perlekatan pada jaringan sekitar

     - Pendesakan atau pendorongan trakhea

     - Pembesaran getah bening regional

- Kapan Tiroid dicurigai ganas ?

-        Umur < 20 th / > 70 th

-        Laki – laki

-        Nodul disertai disfagi, serak, obstruksi jalan nafas

-        Pertumbuhan nodul cepat

-        Riwayat radiasi daerah leher

-        Riwayat keluhan kelenjar tiroid noduler

-        Tunggal,batas tegas, keras, ireguker, sulit gerak.

-        Paralisis pita suara

-        Temuan limfa denopati cervical

-        Metastasis jauh ( Paru dll )


Diagnosis : TSHs, FT4.

   



Related Posts

Subscribe Our Newsletter